Selasa, 29 Desember 2015

Sebelum "MENYESAL",Jangan Buang Air Rebusan Mie Instan, Share Info Ini


Banyak sumber yang menyebutkan bahaya konsumsi mie instan. 

Menurut Guru Besar Depertemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Hardinsyah, ada tiga mitos berkenaan mie instan yang perlu di ketahui, di bawah ini. 

1. Mengganti air rebusan mi instan atau merebusnya dua kali 

Menurut Hardinsyah, mengganti air rebusan mi instan tidak diperlukan. Ia menambahkan bahwa Beberapa mi instan di Indonesia, tepung terigunya telah memiliki kandungan asam folat yang baik untuk tubuh, serta asam folat ini justru larut di air, sehingga bila dibuang automatis kita tak memperoleh asam folat itu. 

2. Tubuh membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengolah mi instan 
Hardinsyah membantah mitos tersebut . 

Menurut dia, bila tubuh terasa berenergi sesudah makan, bermakna makanan itu di proses dengan baik oleh tubuh. Sebaliknya, bila sesudah makan malah terasa lemas, berarti makanan itu tak dapat diolah dengan baik. Ia lalu menambahkan, sesudah makan mi instan, tubuh akan merasa berenergi, yang berarti mi instan bisa langsung di proses oleh tubuh. 

3. Makan nasi dengan mi instan. Baik atau tidak? 

Jawabannya yaitu tidak baik. Karena baik nasi dan mi instan sama-sama karbohidrat. 
Hardinsyah merekomendasikan untuk meragamkan asupan makanan, umpamanya, mengonsumsi mi instan dengan telur dan sayur untuk menyeimbangkan asupan protein dan vitamin. 

===================================================================================

Versi lain 


Seperti ditulis media Jerman, dw. de, Kamis (12/3/2015), berikut sebagian fakta mie instan berbahaya terhadap tubuh. 

Kurangi Kemampuan Tubuh Serap Gizi 

Bila Anda makan mie instan dan setelahnya menyantap makanan sehat seperti sayur serta buah, jadi tubuh akan tidak dapat menyerap seluruhnya kandungan gizi dari makanan sehat itu. Ini karena mie instan yang Anda konsumsi, memengaruhi secara negatif sistem pencernaan hingga beberapa jam setelah dimakan. 

Pemicu Penyakit Kanker 

Mie instan umumnya memiliki kandungan bahan pengawet, zat anti beku, serta unsur lain yang bersifat karsinogen atau dapat menyebabkan kanker. Lagipula, mie seduh instan umumnya dikemas dalam " cangkir polistirena " yang memiliki kandungan zat penyebab kanker, plasticizer dan dioksin, dan dapat tercampur ke dalam mie begitu diseduh dengan air panas. 

Kandungan Natrium Berlebihan 

Kadar natrium tinggi dapat mengakibatkan batu ginjal serta masalah ginjal lainnya. Kandungan rata-rata natrium pada sebungkus mie instan lebih dari 800 mg. 
Sedang menurut anjuran beberapa ahli kesehatan, jumlah asupan maksimum natrium /hari yaitu 2400 mg. Jadi seporsi mie instan saja sudah hampir memenuhi 1/2 dari jumlah asupan natrium yang disarankan. 

Efek Samping MSG 

Mie instan juga kaya penyedap masakan MSG (monosodium glutamat). Ada yang alergi pada MSG, atau juga merasa sakit kepala atau sakit dada sesudah menyantap mie instan. Mengkonsumsi MSG juga berkorelasi dengan penyakit lain, termasuk juga kanker. 

Mengandung Zat Anti Beku 

Mie instan umumnya diimbuhi zat anti beku seperti propylene glycol yang bertujuan untuk mencegah mie menjadi kering. Mengkonsumsi bahan aditif anti beku itu diyakini menyebabkan beragam resiko kesehatan, termasuk juga masalah hati, jantung dan ginjal dan dapat melemahkan system kekebalan tubuh. 

Sumber : intisari-online/dw. de

Tidak ada komentar:

Posting Komentar