Paru-paru ibarat bagian nyawa dari manusia, karena tiap-tiap detik hidup manusia dipompa oleh paru-paru untuk selalu bisa bernapas. Orang dewasa sendiri bernapas kian lebih 20. 000 kali satu hari. Serta untuk menunjang kelancaran kerja paru-paru, harus di dukung dengan sebagian faktor yang satu diantaranya yaitu jenis pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari.
Berdasar pada penelitian yang dikerjakan oleh Mel and Enid Zuckerman College of Public Health, University of Arizona, Tucson, terdapat banyak type pekerjaan yang sangat berisiko untuk paru-paru, Berikut 10 pekerjaan berisiko untuk paru-paru :
1. Pelayan Restoran dan Bartender
Tidak pelak lagi, pekerjaan melayani konsumen yang datang untuk makan atau minum memanglah harus menghadapi resiko terpaparnya pernapasan dengan asap rokok. Pelayan atau bartender mesti berhubungan langsung dengan customer perokok, hingga kebulan asap rokok juga sering terisap oleh si pelayan, dengan frekuensi yang tinggi pula. Walau sebenarnya, meskipun si pelayan itu tak merokok, tetapi sebagai perokok pasif, resiko terserang kanker paru juga bahkan dapat semakin besar dari pada perokok aktif. Diluar itu, untuk type pekerjaan seperti itu, tidaklah mungkin beberapa pelayan serta bartender menggunakan tabung respirator saat mereka sedang melayani pelanggan, karena belum ada kebijakan tertulis yang mengatur tentang hal itu.
“Satu-satunya usaha untuk menghindarinya supaya tak terpapar lebih jauh lagi yaitu dengan mencari pekerjaan lain yang lebih manusiawi untuk paru-paru dan kesehatan tubuh mereka secara keseluruhan, tetapi sebenarnya, mereka mempunyai pilihan pekerjaan lain yang sangat terbatas. ” kata Susanna Von Essen, MD, Guru Besar bidang Penyakit Dalam, divisi Pulmonologi, Perawatan Intensif, Tidur dan Alergi dari University of Nebraska Medical Center.
2. Asisten Rumah Tangga dan staf kebersihan gedung
Meskipun sudah banyak peralatan kebersihan yang melabelkan product mereka “go green” dengan kata lain ramah pada alam, namun masih tetap saja sebagian riset yang mengungkap bahwa masih ada kandungan bahan kimia di dalamnya. Peralatan-peralatan itu sebagai pegangan sehari-hari beberapa pekerja rumah tangga serta kebersihan di gedung-gedung (cleaning service). Karena itu, banyak dari mereka yang sering terpapar dengan polutan yang datang dari beberapa bahan kimia yang terdapat di dalamnya.
“Pembersih yaitu bahan kimia reaktif, yang berarti bakal bereaksi dengan kotoran serta dengan jaringan paru-paru pekerja itu, " lanjut Von Essen. Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan memakai pembersih lantai berbahan sederhana, seperti kombinasi air dengan cuka atau soda kue, dan juga untuk tetap membuka jendela atau ventilasi supaya sistem sirkulasi udara terus terjaga.
3. Pekerja Medis
Paparan bahan kimia dari obat-obatan maupun peralatan medis sangat bisa meneror beberapa pekerja medis, seperti dokter, suster, apoteker, serta beberapa orang lain yang bekerja di pusat pelayanan kesehatan terkena masalah pernafasan, seperti TB, Influenza, serta SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Bahan kimia lain yang berisiko untuk paru-paru pekerja medis yaitu karet lateks sebagai bahan baku pembuat sarung tangan yang sering mereka gunakan untuk bekerja di laboratorium maupun mengolah obat. Untuk itu, pemberian imunisasi, seperti vaksin flu dan vaksin lain yang direferensikan CDC harus dilakukan.
4. Penata Rambut
Profesi ini dapat benar-benar berisiko dengan masalah paru-paru lantaran sering terpapar dengan semprotan hairspray, minyak rambut, foam rambut, tonik, serta obat-obatan untuk rambut. Serta berdasar pada riset, obat-obatan itu mempunyai kandungan bahan kimia yang bisa menyebabkan masalah pada organ mata, hidung, tenggorokan, serta paru-paru. Langkah paling efisien untuk mencegahnya yaitu dengan membiarkan jendela atau ventilasi ruang tata rambut terus terbuka, supaya beberapa bahan obat rambut itu yang menguap ke udara dapat cepat hilang.
5. Pekerja Pabrik
Meskipun bukanlah menjadi pencetus terjadinya asma, tetapi beberapa bahan baku pembuat satu product di pabrik bisa memperparah serta membuat kambuh kembali beberapa pekerja pabrik pengidap asma. Beberapa bahan baku di pabrik yang bisa memperparah asma diantaranya silikon dan butiran pasir halus.
Masalah paru-paru lain yang sering dihadapi oleh beberapa pekerja pabrik yaitu 'popcorn lung' atau bronkioltis obliterans, yang dicetus oleh bau dari beberapa bahan kimia di pabrik. Langkah yang paling efisien untuk mencegahnya yaitu dengan memakai tabung respirator saat bekerja di pabrik atau buka ventilasi udara untuk membuang gas serta udara kotor yang dihasilkan dari sistem pemrosesan bahan baku di pabrik.
6. Pekerja konstruksi gedung
Menghancurkan tembok beton, menempatkan batu bata untuk membuat suatu bangunan, memotong lembaran keramik, menempatkan atap dari genteng maupun asbes yaitu type pekerjaan yang perlu diemban beberapa pekerja konstruksi. Tugas-tugas itu mengharuskan mereka bertemu dengan debu atau asap yang ditebarkan oleh beberapa bahan bangunan yang apabila dalam intensitas tertentu akan membuat mereka masuk ke kelompok yang berisiko terkena masalah paru-paru, seperti kanker pada sel paru-paru serta penyakit asbestosis.
7. Petani dan peternak
Bekerja memproses tanaman serta menjaga hewan seperti petani serta peternak seringkali bersentuhan dengan beberapa bahan kimia yang bersumber dari pupuk kandang, kotoran hewan yang belum di proses, jerami, butiran gandum, dsb. Sumber-sumber itu dapat mengakibatkan beberapa petani serta peternak dihadapkan pada masalah paru-paru. Satu diantara yang dapat muncul yaitu hipersensitivtas pneumonia yang dikarenakan oleh semburan jerami serta butiran gandum yang terhisap melalui saluran pernafasan. Tanda-tanda awalannya bisa berbentuk demam tinggi, flu, batuk, serta sakit dibagian dada. Sementara untuk peternak babi dan ayam, masalah yang sering terjadi yaitu sindrom yang menyerupai penyakit asma.
8. Pengecat kendaraan di bengkel
Beberapa pekerja di bengkel, terutama yang terkait dengan reparasi body mobil, tidak diragukan lagi sering terpapar dengan bahan kimia isosianat. Isosianat adalah pemicu paling utama munculnya asma. Pemakaian respirator bisa mengurangi resiko terjadinya asma serta kemungkinan masalah paru-paru lain. Langkah lain yaitu dengan membiarkan ventilasi jendela terbuka untuk menghilangkan bau serta gas yang dihasilkan beberapa bahan kimia tersebut .
9. Pekerja Pemadam Kebakaran
Selain berjibaku dengan api, petugas pemadam kebakaran juga sering bertemu dengan bahan dan materi, seperti plastik, kayu, serta bahan kimia yang lain yang telah terbakar serta berterbangan di udara. Bahan serta material tersebut yang dapat membuat mereka berisiko pada masalah paru-paru. Tetapi, umumnya, beberapa pekerja jenis ini telah dibekali dengan Self-Contained Breathing Apparatus (SCBAs), yaitu sejenis alat untuk melindungi hidung saat tengah lakukan sistem pembersihan dan penyisiran area bencana kebakaran.
10. Penambang batu bara
Ruangan/gua bawah tanah, tempat beberapa penambang batu bara lakukan tugasnya adalah ruang yang sangatlah berisiko pada munculnya masalah pernafasan, seperti bronkhitis, pneumoconiosis atau paru-paru hitam, serta fibrosis. Keadaan itu akan menjadi kritis jika beberapa pekerja tambang sering menghirup debu atau uap hasil pemanasan batu bara didalam gua bawah tanah tersebut .
Sumber:Smallcrab.com